Makanan Tradisional
Yang Hampir Punah
Liburan dan menginap di hotel Surabaya tentu akan semakin menarik dengan hadirnya makanan
yang satu ini. Adalah arbanat Surabaya, makanan ringan yang punya beberapa
sebutan. Misalkan saja di Jawa Barat banyak menyebutnya rambut nenek sesuai
dengan bentuknya. Namun, di Jawa Timur justru menamakan arbanat atau arum
manis. Meski demikian, ini tergolong makanan tradisional yang keberadaannya
semakin sulit ditemukan, tak terkecuali di dekat hotel Surabaya.
Arbanat terbuat dari campuran gula dan air, di mana
porsi gula lebih banyak dibandingkan air. Biasanya dua kilogram gula dicairkan
dengan satu liter air hingga mengeras layaknya gulali yang dapat dibentuk
beraneka ragam. Selanjutnya, bahan tersebut ditarik hingga menyerupai
rambut-rambut halus dan kering. Inilah alasan disebut rambut nenek oleh
masyarakat Jawa Barat. Tak hanya itu, warnanya mirip uban, yaitu putih pudar,
semakin memperkuat namanya.
Bagi Anda yang liburan di hotel Surabaya cobalah untuk
menikmati arbanat sebagai camilan Anda selama di hotel Surabaya. Liburan Anda akan bertambah menarik jika Anda
mengetahui cara pembuatannya. Prosesnya tidk terlalu sulit, tetapi terbilang
cukup lama karena untuk mencairkan gulanya, membutuhkan waktu sekitar dua jam
pengadukan. Apbila lengah sedikit, gula akan kembali mengkristal. Setelah gula
mencair, masuk ke proses penarikan dan pengeringan yang membutuhkan waktu 30
menit. Oleh karena prosesnya yang panjang, luangkanlah waktu Anda untuk
menikmati makanan ringan tersebut.
Dari Barter Hingga
Keliling Kampung
Selain bentuk dan proses pembuatannya yang menarik,
arbanat punya sisi lain yang mungkin tidak banyak orang atau tamu hotel Surabaya tahu. Makanan
tradisional yang sudah ada sejak dulu dan digemari banyak kalangan tersebut,
ternyata dahulu dijual dengan cara barter, bukan dengan uang. Uniknya, besaran
arbanat yang ditukar sama besar dengan gulungan rambut yang sudah dikumpulkan
pemiliknya selama waktu tertentu. Kumpulan rambut tersebut akan diteruskan oleh
penjual arbanat ke pembuat konde atau sanggul.
Seiring perkembangan zaman, arbanat tidak lagi dijual
dengan barter. Arbanat dapat ditemukan ketika menginap di hotel Surabaya
melalui pedagang keliling yang menggunakan tempat layaknya kaleng kerupuk
dengan dua tutup, yang satu berisi arbanat, sisanya untuk uang. Cara mengetahui
penjaja arbanat di sekitar Anda, biasanya penjual tersebut membunyikan alat
musik gesek yang khas. Anda pun dapat memanggil penjual arbanat tersebut ketika
berada di sekitar hotel Surabaya dan
menyantap arum manis sebagai teman perjalanan Anda di Surabaya. Bahkan, Anda
akan bernostalgia ke era tahun 80-an yang suka membeli arbanat sebab makanan
ini tidak hanya ditemukan di Surabaya, tetapi juga di daerah lain. Tidak perlu
merogoh kocek dalam-dalam untuk menikmati makanan ini, cukup dengan Rp1.000,
Anda akan mendapatkan arbanat dengan potongan koran sebagai tempatnya. Ya,
sebutan makanan murah meriah bisa jadi predikat arbanat karena satu porsi juga
lumayan banyak. Apalagi Anda membeli dalam jumlah beberapa porsi, arbanat dapat
menjadi hidangan selama bersantai bersama keluarga atau teman-teman, khususnya
anak-anak.
Terima kasih telah membaca artikel tentang Arbanat Surabaya di blog Tempat Wisata di Indonesia jika anda ingin menyebar luaskan artikel ini di mohon untuk mencantumkan link sebagai Sumbernya, dan bila artikel ini bermanfaat silakan bookmark halaman ini diwebbroswer anda, dengan cara menekan Ctrl + D pada tombol keyboard anda.